Minggu, 19 Januari 2014

Di Balik Ke elokan Tari Gandrung Banyuwangi



Banyuwangi merupakan sebuah kota yang kaya akan kebudayaannya. Menurut Selo Soemarjan “Kebudayaan”adalah semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Salah satu budaya Banyuwangi yang sering di jumpai adalah “Tari Gandrung”. Walaupun tari gandrung ini sering di jumpai, akan tetapi lambat laun dapat luntur di kalangan masyarakat. Hal ini di sebabkan karena masyarakat tidak tau bagaimana melestarikan budayanya. Padahal tanpa adanya budaya ini kota Banyuwangi tidak akan menjadi kota yang memiliki ciri khas tersendiri akan budayanya.
Melestarikan kebudayaan merupakan hal yang penting. Akan tetapi kata “penting” tersebut di era sekarang ini sudah tidak lagi tertanam di jiwa di setiap kalangan masyarakat. Banyak kalangan masyarakat tidak perduli akan budayanya. Ini semua dapat di lihat dari sikap acuh tak acuh masyarakat Banyuwangi, terutama kaum pelajar. Pernahkah kita melihat seorang siswa siswi menonton video tari gandrung ? hal ini sangat sulit untuk di jumpai. Terlebih jika siswa siswi tersebut terpaksa melihat video tari gandrung karena ada tugas dari sekolahannya. Tetapi, pernahkan kita melihat seorang siswa siswi menonton video “Gangnam Style”?, jawabannya sangat mengagetkan, hampir setiap hari kita menjumpainya. Dari kedua pernyataan tersebut menunjukkan bahwa kepedulian kalangan pelajar Banyuwangi terhadap budayanya kini telah hilang. Mereka lebih menyukai budaya barat dari pada budayanya sendiri.
Tari gandrung merupakan identitas kota Banyuwangi karena Banyuwangi selalu di identikkan dengan gandrung, sehingga kota Banyuwangi mendapatkan julukan kota gandrung. Tari gandung memiliki makna yang begitu berarti bagi Banyuwangi. Tapi dewasa ini tari gandrung sudah tidak memiliki makna apa-apa di kalangan kaum pelajar. Lihatlah, banyak kaum pelajar yang saat di tanya tentang tari gandrung! Mereka hanya menjawab ala kadarnya. Mereka hanya mengetahui bahwa tari gandrung adalah tarian yang berasal dari Banyuwangi. Tetapi lihatlah saat kamu pelajar di tanya tentang makna dan seluk beluk dari tari gandrung! Mereka hanya bisa menggelengkan kepala.  Dan lihatlah saat kaum pelajar di tanya mengenai tarian bangsa barat! Mereka akan menjawabnya dengan spontan dan mendetail. Hal ini menunjukkan bahwa budaya kita sudah di jajah oleh budaya barat yang tanpda kita sadari.

Tari gandrung sering kali di tampilkan pada awal sebuah acara. Gerakannya terlihat sangat elok dan menawan. Apalagi di dukung dengan tata busana dan tata riasnya. Setiap gerakan pada tari gandrung memiliki makna – makna yang tersendiri. Walaupun demikian, banyak kaum pelajar yang tetap saja tidak tertarik dengan tari gandrung. Buktinya jika dalam sebuah acara menampilkan tarian gandrung, mereka sama sekali tidak melihat maupun memperhatikannya. Mereka asik ngobrol dengan sesamanya, asik bermain HP, dan parahnya mereka asik melihat video tarian asing yang ada di Hpnya. Hal ini sangat di sayangkan dan perlu adanya tindakan dari pemerintah. Karena tidak heran jika akhir-akhir ini banyak kebudayaan bangsa Indonesia yang di klaim oleh negara lain.
Melihat sikap dari kaum pelajar yang sudah tidak mengerti bagaimana cara melestarikan kebudayaannya, sikap acuh tak acuhnya terhadap kebudayaan, serta sikap yang telah meremehkan kebudayaannya seharusnya mendatangkan tindakan dari pemerintah setempat. Pemerintah setidak-tidaknya memberikan pengarahan dan pembinaan kepada kaum pelajar tentang pentingkan kebudayaan dalam suatu daerah. Pengarahan  dan pembinaan tersebut sebaiknya bersifat persuasif(membujuk). Bisa jadi di akhir pembinaan, seorang pengarah memberikan sebuah penyemangat sederhana namun memiliki arti yang mendalam seperti :
BANYUWANGI ADALAH KOTA KELAHIRANKU
TARI GANDRUNG ADALAH IDENTITAS KOTAKU
I LOVE BANYUWANGI
BANYUWANGI IS THE BEST
Di harapkan dengan begitu kaum pelajar dapat tersentuh hatinya dalam melestarikan kebudayaannya dan lebih tertarik kepada budaya sendiri di bandingkan dengan budaya asing.
                Dari semua pernyataan di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa kaum pelajar sebagai generasi bangsa harus bisa melestarikan kebudayaannya, tertutama bagi kaum pelajar daerah Banyuwangi harus bisa melestarikan tarian gandrung. Karena tarian gandrung merupakan salah satu identitas kota Banyuwangi.
Cintailah budaya sendiri dari pada budaya asing. Karena dengan budaya asing daerah kita bukannya mengalami perkembangan melainkan mengalami keterpurukan. Sedangkan dengan budaya sendiri kita dapat mengembangkan dan membawa nama baik daerah kita ke tengah-tengah negara maju.
Tindakan dari pemerintah sangat di harapkan dalam pembentukan mental maupun sikap bagi generasi muda yang lebih baik. Tindakan yang di ambil pemerintah sebaiknya tindakan yang bersifat persuasif, bukan tindakan yang mengarah pada kekerasan.
Dari kesimpulan di atas bertujuan aga budaya kita tidak terjajah oleh budaya asing serta budaya yang ada di daerah kita tidak sampai di klaim oleh negara lain.
                Semoga semua isi dari essay ini dapat menyadarkan kita sebagai kaum pelajar dalam menanggapi budaya-budaya yang ada di sekitar kita. Setidak-tidaknya kita ikut melestarikan budaya daerah yang kita miliki. Jadikanlah budaya kita seperti apa yang sering di ucapkan oleh penyanyi syahrini yaitu “TEMPAMPANG NYATA, TERBANG KE CAKRAWALA, MELALUI GARIS KATULISTIWA”. Sehingga tercipta Banyuwangi Is The Best. Semua ini di lakukan karena kecintaan terhadap kota Banyuwangi.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar